Wednesday, January 27, 2010

sorry...


when sorry seems to be the hardest word...we tend to forget the kindness that came before
when sorry seems to be the hardest word...we tend to forget the sweetness that we taste before
when sorry seems to be the hardest word...all seems meaningless.give no reason to stay
when sorry seems to be the hardest word...love tend to become hatred.changing us to someone that no hope at all..
no matter how hard we hurt...no matter how frustrated we became...no matter how difficult the situation we face..
just keep our heart open for the forgiveness...
by let go and not keep inside our heart...by learning to giving more than accepting..somehow we will be surprise
"What have I got to do to make you love me
What have I got to do to make you care
What do I do when lightning strikes me
And I wake to find that you're not there
What do I do to make you want me
What have I got to do to be heard
What do I say when it's all over
And sorry seems to be the hardest word
It's sad, so sad
It's a sad, sad situation
And it's getting more and more absurd
It's sad, so sad
Why can't we talk it over
Oh it seems to me
That sorry seems to be the hardest word
What do I do to make you love me
What have I got to do to be heard
What do I do when lightning strikes me
What have I got to do
What have I got to do
When sorry seems to be the hardest word"

Monday, January 25, 2010

strange...

"kadang-kadang dalam perjalanan merentasi menujuNya yg satu..pelbagai dugaan yg menimpa..meratah keimanan kita satu persatu..kadang-kadang trasa tak mampu..kadang-kadang mahu beralah..tap iingatlah..di sana terselitnya kebahagiaan hakiki yang menanti.."

Kita manusia yang sombong,merasa memiliki hak untuk menentukan hari esok, merasa berhak untuk menetapkan apa yang harus terjadi dan apa yang harus tak terjadi pada hari esok. Kita juga menjadi manusia yang selalu berburuk sangka kepada Allah, merasa diri tidak diperhatikan Allah,dizalimi Allah, selalu was-was resah gelisah menghadapi hari esok, takut jika diri menjadi manusia sengsara esok hari takut tidak memiliki itu dan ini, takut tidak menjadi itu dan ini, seperti kita saja yang jadi Tuhan, merasa diri paling benar, merasa bahawa apa yang terfikirkan adalah yang paling benar, yang harus terjadi esok hari. Kita jatuh ke dalam sebuah pusaran yang menghinakan, yang kita cipta sendiri, yang menjerumuskan , menghanyutkan diri kita sendiri!
Sedarilah bahawa diri kita hanyalah hamba yang tidak punya kuasa apapun, tidak memiliki kekuatan untuk menentukan apa pun jua. Diri kita dan segala yang ada ini adalah buah ketentuan Allah, milik Allah, dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita yang miskin, itu dari Allah,kita yang kaya, itu juga milik Allah. Kita yang gagah, itu dari Allah..semua dari Allah milik Allah, ketentuan Allah. Jangan meratapi keadaan kita, jangan meratapi kenapa kita harus begini, sedangkan orang lain begitu. Jangan protes! Palingkan pandanganmu dari kebendaan, hadapkan dirimu ke pemilik kebendaan itu..
Kemuliaan manusia bukan terletak pada apa yang dimiliki manusia, apa yang disandangkan manusia, tetapi kemuliaan manusia adalah pada takwanya, sejauh mana dia melaksanakan amanah Allah, sejauh mana dia menngarahkan apa yang dititipkan Allah itu. Jelaslah kiranya bahawa adanya takdir tidak menghalangi manusia untuk berusaha menentukan masa depannya sendiri, sambil memohon bantuan Ilahi.
Sebuah perjalanan kecil telah kita lewati dan masih teramat jauh jalan yang harus kita lalui. Jalan ini, jalan yang kita pilih bersama dengan janji sampai mati. Jalan ini, jalan yang kita lalui bersama sebagai bakti kepada Ilahi.

Ada kalanya kita harus melewati lorong sempit hingga rasa sesak menyelimuti dada ini. Ada kalanya jalan berlumpur harus kita lewati hingga kita harus berhenti sejenak membersihkan diri. Ada kalanya ita harus melewati lorong gelap dan sunyi hingga kita rindu cahaya lilin untuk menerangi. Ada kalanya kita harus melewati semak nan penuh duri hingga kita harus waspada menginjakkan kaki. Ada kalanya hadir rasa ragu di hati, akankah jalan ini bertepi?
Satu bahagian hidup kita telah kita lakoni. Suka duka datang silih berganti. Namun apa yang kita lakukan sungguh tidak bererti dibandingkan nikmat-Nya yang mengalir tiada henti. Harta, tenaga dan pelbagai hasil telah kita persembahkan sebagai bukti. Akankah kita berhenti ketika cubaan kita temui yang hakikatnya membuat kita semakin teruji?
Teruslah berjalan di jalan ini. Jangan berhenti apalagi berpatah balik. Redha Ilahi akan kita raih. Janji Allah datang nan pasti. Sungguh tak lama lagi kita akan mengetahui kebenaran janji Ilahi. Ada banyak hal yang mesti dijalani dalam kehidupan ini, sukses atau gagal, senang atau sedih, dan lain sebagainya. Dalam menyingkap hal tersebut kita haruslah terus memandang ke depan dan terus berusaha menjadi yang terbaik. Ingat, yang tebaik. Masa lalu tinggallah masa lalu dan akan menjadi kenangan, hanya bagaimana mengolahnya agar menghasilkan buah yang manis di kemudian hari. Tak mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin.
Kerap kali kita berfikir dan berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, namun kadangkala keinginan itu tak mudah tercapai. Tapi walau begitu, penyesalan bukan dijadikan jalan akhirnya, kerana kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan kegagalan itu langkah awl merubah diri kita untuk menjadi lebih tahu, lebih dewasa, serta lebih berhati-hati lagi dalam menyiapi tiap-tiap persoalan yang kita hadapi.

Nikmati sahaja hidup ini dan jalani apa adanya di samping berusaha untuk memberikan yang terbaik. Setelah itu kembalikan segala urusan hanya kepada Allah kerana Dialah yang menentukan hasil akhirnya. Kenalilah Allah disetiap saat nescaya Allah juga akan mengenali kita. Janganlah bersikap lemah dan bersedih hati. Jangan takut yang tak beralasan tak akan ada manfaatnya.
Sebagai hamba yang beriman, kita harus pantang menyerah tak kenal lelah, jangan biarkan kehidupan sementara ini sebagai landasan keterputusasaan dan patah semangat. Janganlah bebani diri untuk kehidupan sekejap ini, buang jauh-jauh keputusasaan lalu dekatkan diri hanya kepada Allah SWT. Hanya dengan mengingati Allah maka hati akan selalu menjadi tenang. Oleh itu tetapkan semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT